Senin, 30 September 2013

Peristiwa Bersejarah 5 Februari 1947



Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan kegagalan. Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah Tafsir. Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain mengatakan "Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HmI sajalah yang diajak untuk mendirikan HmI, dan yang menentang biarlah terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan". Lafran Pane mendirikan HmI bersama 14 orang mahasiswa STI lannya, tanpa campur tangan pihak luar.

Pada awal pembentukkannya HmI bertujuan diantaranya antara lain:
Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Sementara tokoh-tokoh pemula / pendiri HmI antara lain :
Lafran Pane (Yogya)
Karnoto Zarkasyi (Ambarawa)
Dahlan Husein (Palembang)
Siti Zainah(istri Dahlan Husein)
Maisaroh Hilal (Cucu KH.A.Dahlan-Singapura)
Soewali (Jember)
Yusdi Ghozali (Juga pendiri PII-Semarang)
Mansyur (Palembang)
M. Anwar (Malang)
Hasan Basri (Surakarta)
Marwan (Bengkulu)
Zulkarnaen (Bengkulu)
Tayeb Razak (Jakarta)
Toha Mashudi (Malang)
Bidron Hadi (Yogyakarta)

Dalam pembentukannya HmI memiliki faktor – faktor yang mendukungnya berdiri, namun faktor – faktor yang juga menghambat bahkan menentang HmI untuk dibeentuk juga ada. Berikut faktor yang mendukung dan menghambat HmI dalam proses berdirinya.

- See more at: http://pbhmi.org/node/5#sthash.t6pbrH8B.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih